Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Yudi Hartoyo
● online
Yudi Hartoyo
● online
Halo, perkenalkan saya Yudi Hartoyo
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu- Minggu tutup
Beranda » Blog » Benarkah Pasien Diabetes Yang Mengkonsumsi Obat Hipertensi Bisa Memicu Serangan Jantung ?

Benarkah Pasien Diabetes Yang Mengkonsumsi Obat Hipertensi Bisa Memicu Serangan Jantung ?

Diposting pada 5 April 2021 oleh admin / Dilihat: 48 kali

Hpai.inspirasibersama.com – Sering kita menjumpai orang yang menderita diabetes juga memiliki penyakit lain yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Adanya komplikasi hipertensi membuat banyak para penderita diabetes juga mengkonsumsi obat anti hipertensi. Hal ini bertujuan agar tekanan darah mereka tetap stabil. Namun benarkah pasien diabetes yang mengkonsumsi obat hipertensi bisa memicu serangan jantung ?

Kita tahu bahwa diabetes merupakan jenis penyakit yang kerap menimbulkan banyak komplikasi penyakit lain misalnya hipertensi, jantung, gagal ginjal bahkan sampai stroke. Untuk itu kita tidak boleh meremehkan penyakit diabetes.

Bahkan bagi para pria yang menderita diabetes bisa mengalami impotensi atau disfungsi ereksi yang tentunya akan merugikan bagi para pria.
Berdasarkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Swedia menyatakan bahwa para penderita diabetes yang minum obat hipertensi dengan harapan tekanan darah bisa di bawah 140, malah bisa menimbulkan serangan jantung.

Secara normal, kalau seseorang tidak mempunyai penyakit diabetes namun menderita hipertensi. Maka saat dia minum obat hipertensi maka bisa menurunkan resiko penyakit jantung karena tekanan darah menjadi lebih stabil <140.

Namun bagi anda yang saat ini menderita diabetes dan melakukan minum obat hipertensi secara agresif dengan harapan tekanan darah sistolik menjadi <140, maka hal itu justru membuat anda beresiko mendapatkan serangan jantung.

Dalam banyak penelitian lain yang melibatkan 73.738 orang yang menderita diabetes menyebutkan bahwa tindakan pengobatan atau terapi menurunkan tekanan darah tinggi yang dilakukan secara agresif ternyata bisa memunculkan komplikasi.

Jika anda menderita hipertensi dengan tekanan darah >150, maka menurut para pakar target penurunan yang dianggap aman bagi kesehatan adalah antara 140-150. Dengan target tekanan darah 140-150 memberikan resiko yang lebih rendah akan penyakit jantung.

Sangat disarankan bagi anda yang menderita diabetes dan hipertensi untuk berkonsultasi kepada dokter anda tentang penggunaan obat anti hipertensi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir komplikasi yang lebih serius tentang kesehatan anda selanjutnya.

Ternyata Tidak Semua Peningkatan Kadar Gula Darah Pasti Diabetes

Tahukah kita bahwa tidak semua peningkatan kadar gula darah pasti diabetes. Banyak orang yang saat melakukan cek gula darah mendapati gula darahnya naik. Hal ini bisa termasuk dalam kondisi prediabetes, yaitu jika gula darah puasa di atas 100 mg/dl atau 125 mg/dl.

Saat kita menjumpai kondisi gula darah kita pada prediabetes, maka hal ini akan beresiko menjadi diabetes. Untuk itu jangan anggap sepele kondisi prediabetes. Menurut salah seorang ahli diabetes yang bernama Prof.Dr.dr Sidartawan Soegondo, SpPd-KEMD mengatakan bahwa kondisi prediabetes bisa kita cegah dengan mudah agar tidak jatuh pada diabetes. Untuk mencegahnya kita harus banyak melakukan aktivitas fisik dan menjaga pola makan.

Untuk melakukan banyak aktivitas fisik maka sangat disarankan untuk melakukan olahraga rutin setiap hari selama kurang lebih 30 menit. Untuk pola makan yang sehat maka sangat disarankan untuk banyak konsumsi buah dan sayuran, serta menghindari jenis makanan yang banyak mengandung lemak dan lemak trans. Disamping itu anda juga harus menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Beberapa tips tersebut menurut para ahli sangat efektif dalam mencegah diabetes.

Apa yang terjadi jika kita membuarkan kondisi prediabetes tanpa melakukan banyak aktivitas dan pola makan yang sehat ? Jika kondisi ini kita biarkan dalam waktu yang lama, maka prediabetes akan sangat mudah menjadi diabetes.

Mencegah diabetes menjadi hal yang sangat penting dibandingkan dengan pengobatan diabetes. Saat seseorang sudah terkena diabetes, maka akan konsumsi obat untuk bisa mengontrol gula darahnya. Jika tidak dikontrol maka akan bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain yang sangat berbahaya.

selain itu biaya untuk pengobatan diabetes juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pencegahan.Untuk mengetahui konsisi gula darah anda, maka sangat disarankan untuk melakukan cek gula darah secara rutin. Dengan rutin melakukan cek gula darah maka kita bisa mengontrol kadar gula darah sehingga tidak jatuh pada diabetes.

Demikian paparan tentang diabetes, ternyata tidak semua peningkatan kadar gula darah pasti diabetes.

Sering Konsumsi Obat Pereda Nyeri Bisa Berefek Pada Jantung

Tahukah kita bahwa kebiasaan sering mengkonsumsi obat pereda nyeri bisa berefek pada kesehatan jantung. Ada beberapa orang yang sakit sedikit sudah beli obat pereda nyeri. Ini menjadi kebiasaan yang kurang bagus.

Saat terjadi nyeri atau misalnya sakit kepala, mengkonsumsi obat pereda nyeri memang akan membuat kita cepat melupakan rasa sakit. Namun ada resiko yang harus kita tanggung jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Ada banyak jenis golongan obat antiperadngan non-steroid (NSAIDs) seperti contoh ibuprofen, diclofenac, naproxen dan jenis obat pereda nyeri lainnya.

Berdasarkan sebuah hasil studi yang dilakukan dengan melibatkan sebanyak 10 juta orang dengan rata-rata usia 70 tahun. mereka diketahui sering mengkonsumsi obat nyeri. Hasilnya adalah kecenderungan mereka akan mengalami resiko gagal jantung. Kondisi ini akan menyebabkan kematian.

Kita tahu bahwa orang yang sudah lanjut biasanya memang suka mengkonsumsi obat pereda nyeri karena seringnya nyeri pada persendian. Resiko gagal jantung itu akan naik sebanyak 19 persen jika kita sering mengkonsumsi obat pereda nyeri.

Mengingat hasil studi yang demikian, maka sebuah yayasan jantung yang berasal dari Inggris yang bernama BHF sangat menyarankan untuk mengkonsumsi obat NSAIDs dengan dosis yang paling rendah dan jangan dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Penting juga mencantumkan sebuah peringatan bagi mereka yang mempunyai resiko penyakit jantung untuk tidak mengkonsumsinya setiap hari.

Bagi orang yang masih mudah masih sangat aman mengkonsumsi obat pereda nyeri. Hal ini biasanya disebabkan karena kondisi nyeri yang disebabkan karena olahraga atau lainnya dan tidak berlangsung lama.

Apabila anda sering kali meresakan rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu dan mengharuskan anda untuk konsumsi obat nyeri, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Bagi anda yang sering kali mengalami sakit kepala, maka bisa mengkonsumsi obat nyeri seperti paracetamol karena lebih cocok. Namun jika anda mengalami cidera otot, maka disarankan untuk mengkonsumsi jenis ibuprofen karena cidera otot ada unsur inflamasinya.

Artikel Terkait : Manfaat Ikan Gabus Bagi Penderita Diabetes

Tags: , ,

Bagikan ke

Benarkah Pasien Diabetes Yang Mengkonsumsi Obat Hipertensi Bisa Memicu Serangan Jantung ?

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Benarkah Pasien Diabetes Yang Mengkonsumsi Obat Hipertensi Bisa Memicu Serangan Jantung ?

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: